Pada tahun 1946, Edgar Dale mengembangkan konsep Kerucut Pengalaman. Konsep ini menyoroti berbagai jenis pengalaman dalam pembelajaran, yang bervariasi berdasarkan sejauh mana peserta didik terlibat secara langsung dalam proses pembelajaran¹. Mari kita eksplorasi lebih lanjut!
Konsep Kerucut Pengalaman
1. Pengalaman Langsung (Kongkrit):
- Merupakan pengalaman yang diperoleh melalui kenyataan yang ada di lingkungan sekitar kita.
- Contohnya adalah pengalaman melalui pengamatan langsung, partisipasi dramatis, dan kunjungan lapangan.
2. Benda Tiruan:
- Peserta didik terlibat dengan benda-benda yang mewakili pengalaman konkret.
- Misalnya melalui demonstrasi, pameran, atau gambar bergerak.
3. Lambang Verbal (Abstrak):
- Representasi pengalaman yang paling abstrak, seperti melalui bahasa tertulis.
- Peserta didik memperoleh pengalaman melalui simbol-simbol verbal.
Pentingnya Pengalaman Multisensoris
- Visual (30%): Peserta didik memahami lebih baik melalui gambar dan penggambaran realitas secara langsung.
- Pendengaran (20%): Informasi yang didengar juga berkontribusi pada pemahaman.
- Membaca (10%): Meskipun lebih abstrak, membaca tetap memberikan wawasan.
Implikasi untuk Pembelajaran
- Media Pembelajaran Interaktif (Audio-Visual):
- Penggunaan video, slide show, dan konferensi daring dapat meningkatkan hasil belajar peserta didik.
- Melalui visualisasi, peserta didik dapat lebih mudah memahami materi yang disampaikan oleh guru.
Dengan memahami konsep Kerucut Pengalaman, kita dapat merancang pengalaman pembelajaran yang lebih efektif dan menarik. Semoga artikel ini membantu Anda dalam mengoptimalkan proses belajar dan mengembangkan konten yang relevan dan menarik!
REFERENCE:
https://www.growthengineering.co.uk/what-is-edgar-dales-cone-of-experience/
Ayo Berikan Komentar Terbaikmu 👍🐱🏍